Minggu, 18 Maret 2012

MAF'UL LI-AJLIH

MAF’UL LAH (MAF’U LI-AJLIH)
A. Definisi :
هو مصدرٌ قَلبيٌّ يُذكرُ عِلّةً لحدَثٍ شاركهُ في الزمانِ والفاعلِ
Maf’ul muthlaq adalah suatu mashdar qolbi (berhubungan dengan pekerjaan hati) yang disebutkan sebagai illat atau alasan atas suatu kejadian yang menyertainya. Contoh : وَلاَ تَقْتُلُوا أَوْلاَدَكُمْ خَشْيَةَ إمْلاَقٍ
B. Syarat Maf’ul Li-ajlih :
Syarat kalimat atau lafadh yang digunakan atau diposisikan sebagai maf’ul muthlaq ada lima :
1. Harus berbentuk mashdar
2. Mashdar yang dijadikan adalah mashdar qolbi, yaitu bentuk masdar yang dihasilkan dari perbuatan-perbuatan hati.
3. Memberi faidah ta’lil atau alasan.
4. Maf’ul lah harus dibatasi keberadaanya dengan fa’ilnya atau fi’ilnya.
Contoh :
أدبته اصلاحاً له

C. Hokum-hukum Maf’ul Lah
1) Dibaca nashob jika memenuhi syarat-syarat kenashobanya. Diantaranyamaf’ulli ajlih harus berupa isim shoreh. Seandainya maf’ul lah disebutkan untuk member ta’lil atau alasan akan tetapi tidak memenuhi syarat yang ada maka harus dijerkan dengan bantuan huruf jer. Contoh :
• دخلتِ امرأةٌ النارَ في هِرَّةٍ حَبَستها
• "أحببتك لتعظيمك العلم
2) Boleh mendahulukan maf’ul li- ajlih dari amilnya. Contoh :
- رغبةً في العلم أتيتُ
- للتِّجارةِ سافرتُ
3) Tidak wajib menashobkan masdar yang sudah memenuhi syaratnya. Dalam hal in ada tiga bentuk :
a. Jika sunyi dari “al” maka kebanyakan dibaca nashob contoh :
وقفَ الناسُ احتراماً للعالم
b. Jika ada “al” nya maka kebanyakan adalah dibaca jer dengan mendatangkan huruf jer. Contoh :
سافرتُ للرغبة في العلم
c. Jika dimudlofkan pada kalimat yang lain maka dalamhal ini bebas anatar menashobkan atau mengejerkan :
• تركتُ المنكَرَ خَشيةَ اللهِ، أو لخشيةِ الله، أو من خشيةِ اللهِ

D.
E.

2 komentar: